MASALAH
KEBERUNTUNGAN DALAM TI MANAJEMEN
Banyak pelaku
bisnis mampu menjalankan usaha dan dapat
mencapai tujuan dan target usaha tanpa latar belakang teori manajemen,itu lebih
disebabkan factor keberuntungan. Eksekutif yang mencoba untuk mengelola tanpa ilmu manajemen tersebut harus percaya kepada keberuntungan, intuisi, atau apa yang mereka lakukan di masa lalu(menurut
Harold koontz 1988:9).
masih banyak orang yang memiliki
pemikiran negatif atas sebuah
kesuksesan. salah satu sebabnya adalah karena ketika mereka sudah berusaha,
mereka masih juga belum berhasil Inilah yang membuat mereka berpikir bahwa
keberuntungan belum ada di pihaknya. Ketika mereka melihat ada orang yang
mereka anggap berhasil, mereka berpikir bahwa keberhasilan itu semata-mata
mereka capai karena adanya unsur keberuntungan, sukses bisa artikan dalam dua sudut pandang. Dalam sudut pandang jangka
panjang kesuksesan adalah ketika seseorang bisa berhasil mencapai apa yang dia
impikan, sementara kesuksesan dalam jangka pendek adalah apabila sesorang bisa
mencapai apa yang ditargetkan.Keberuntungan dalam meraih kesuksesan adalah sebuah kenyataan. pencapaian orang lain ini juga tentunya ditunjang unsur keberuntungan. Akan tetapi, keberuntungan itu adalah faktor ‘X’ yang berada di luar kontrol manusia. Seseorang tidak bisa membuat dirinya beruntung. tidaklah masuk akal bila ada seseorang berbicara bahwa ia ingin mendapat undian esok hari. daripada berharap beruntung, lebih baik energi dalam tubuh seseorang didayagunakan untuk berpikir dan melakukan segala sesuatunya sebaik mungkin. Kalau pun hasilnya tidak sesuai harapan, setidaknya seseorang akan merasa sedikit puas karena orang tersebut telah melakukannya sebaik mungkin, kegagalan akibat performa terbaik akan lebih ringan terasa dibanding kegagalan akibat performa yang ala kadarnya.
DEFINISI KEBERHASILAN DALAM TI MANAJEMEN
Untuk menjadi sukses dalam proyek TI adalah penting bahwa kita menerapkan metode manajemen proyek formal dan alat untuk semua pekerjaan proyek berbasis TI . Juga metode formal dan alat-alat manajemen proyek perlu berkembang untuk mengatasi perubahan dalam rekayasa perangkat
lunak modern
dan tempat kerja yang berteknologi tinggi. Di masa lalu, keberhasilan proyek didefinisikan terlalu sempit hanyalah waktu rapat dan kendala biaya untuk lingkup tertentu pekerjaan.
Namun, dalam rangka untuk proyek TI harus benar-benar sukses, bahwa definisi dasar keberhasilan perlu diperluas. Ekstensi ini khususnya berkaitan dengan kualitas produk, kepuasan, keamanan, sumber daya manusia, dan faktor jangka panjang seperti pemeliharaan dan adaptasi. Dengan definisi keberhasilan diperluas, manajemen teknik
dan alat dapat diperpanjang atau dimodifikasi menjadi lebih efektif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar